BLOGGER TEMPLATES - TWITTER BACKGROUNDS »

Tuesday, October 27, 2009

Email Teman

Cinta Sejati


Pagi itu klinik sangat sibuk. Sekitar jam 9.30 seorang pria berusia 70-an datang untuk membuka jahitan pada luka di ibu jarinya. Saya menyiapkan berkasnya dan memintanya menunggu, sebab semua dokter masih sangat sibuk. Dan dia baru bisa ditangani sekitar satu jam lagi.

Sewaktu menunggu, pria itu nampak gelisah. Sebentar-sebentar dia malirik ke jam tangannya. Saya merasa kasihan. Jadi ketika sedang luang saya sempatkan untuk memeriksa lukanya, dan nampaknya sudah cukup kering dan baik, tinggal membuka jahitan dan memasang perban yang baru.

Pekerjaan yang tidak terlalu sulit, sehingga dengan persetujuan dokter saya putuskan melakukannya sendiri. Sambil menangani lukanya, saya bertanya, apakah dia punya janji lain hingga nampak terburu-buru. Lalu lelaki tua itu menjawab tidak, dia hendak ke rumah jompo untuk makan siang bersama istrinya seperti yang dilakukannya sehari-hari.

Dia menceritakan bahwa istrinya sudah dirawat disana beberapa waktu dan istrinya itu mengidap penyakit alzheimer. Lalu saya bertanya apakah istrinya itu akan marah jika ia datang terlambat. Dia menjawab istrinya sudah tidak mengenalinya lagi sejak 5 tahun terakhir. Saya sangat terkejut dan berkata Bapak masih datang kesana terus walaupun istri Bapak tidak mengenali Bapak lagi? Dia tersenyum sambil tangannya menepuk tangan saya dan berkata "Dia memang tidak mengenal saya lagi, tapi saya masih mengenali dia kan?"

Saya masih berusaha menahan air mata sampai lelaki tua itu pergi, tangan saya masih merinding. cinta kasih seperti itulah yang saya mau dalam hidup saya. Cinta sesungguhnya tidak bersifat fisik atau romantis. Cinta sejati adalah bisa menerima apa adanya apa yang terjadi saat ini, yang sudah terjadi, yang akan terjadi, dan yang tidak akan pernah terjadi.

Bagi saya pengalaman ini menyampaikan sesuatu pesan yang penting, orang yang paling berbahagia tidaklah harus memiliki sesuatu yang terbaik, melainkan mereka yang dapat berbuat yang terbaik dengan apa yang mereka miliki.

0 comments: